Terlihat Seorang Polwan Mengusap Matanya Setelah Ferdy Sambo Dipecat Polri
Vulkan Platinums Official - Ekspresi dari seorang polwan menjadi sorotan ketika Ferdy Sambo akan meninggalkan ruangan sidang pad ahari Jumat tanggal 26 Agustus 2022 dinihari.
Momen tersebut terekam pada siaran langsung saat Pembacaan Putusan PTDH (Pemberhentian Tidak Dengan Hormat) Ferdy Sambo oleh POLRI.
Setelah membacakan kata-kata permintaan maaf, Ferdy Sambo lalu menyerahkan map berwarna merah. Kemudian ia bersiap meninggalkan ruang sidang dan terlihat memegang map berwarna hijau pada lengan kirinya.
Dua anggota polisi dari Propam Polri kemudian tampak bersiap mengawal Ferdy Sambo untuk meninggalkan ruangan sidang. Ketiganya kemudian memberikan hormat dan balik kanan sembari keluar dari ruang sidang.
Pada langkah pertamanya saat hendak meninggalkan ruang sidang, Ferdy Sambo terlihat sedang mengatupkan bibirnya. Lalu kembali berjalan dengan tegak dan wajah yang lurus ke depan.
Terlihat Seorang Polwan Duduk Sambil Mengusap Kedua Matanya
Nah, saat Ferdy Sambo pergi meninggalkan ruangan sidang, kamera siaran langsung itu pun mengarah ke orang-orang yang ada di sekitarnya.
Terlihat dua orang polwan sedang duduk di kursi sebelah kanan, satu polwan tampak berdiri untuk pergi meninggalkan ruangan.
Sementara satu polwan lagi masih duduk dan lengan kirinya terlihat sedang mengusap kedua belah matanya secara bergantian dengan menggunakan jari.
Selain itu, polwan tersebut juga kembali mengusap matanya dengan menggunakan punggung tangannya setelah ikut berdiri untuk menyusul rekannya.
Tidak diketahui siapa polwan itu, namun terlihat seperti salah satu anggota provos. Belum diketahui sampai saat ini reaksi polwan tersebut apakah berhubungan dengan sanksi yang diberikan kepada Ferdy Sambo atau tidak.
Diminta Bacakan Surat Permintaan Maaf
Setelah dipecat dengan tidak hormat, suami dari Putri Candrawati itu sempat membacakan surat permintaan maaf.
Permintaan maaf tersebut ia tujukan kepada Jenderal Senior dan seluruh rekan-rekan polisi yang ikut berdampak pada kasus pembunuhan dari Brigadir J.
Pemimpin dari rapat pun meminta agar Ferdy Sambo membacakannya secara langsung permintaan maaf tersebut.
"Rekan dan senior yang saya hormati,
Dengan niat yang murni, saya ingin menyampaikan rasa penyesalan dan permohonan maaf yang mendalam atas dampak yang muncul secara langsung pada jabatan senior dan rekan-rekan sedang jalankan dalam institusi Polri atas perbuatan saya yang telah saya lakukan.
Saya meminta maaf kepada para senior dan rekan-rekan semua yang secara langsung merasakan akibatnya.
Saya mohon permintaan maaf saya dapat diterima dan saya menyatakan siap untuk menjalankan setiap konsekuensi sesuai dengan hukum yang berlaku.
Saya juga siap menerima tanggung jawab dan menanggung seluruh akibat hukum yang dilimpahkan kepada senior dan rekan-rekan yang terdampak.
Semoga kiranya rasa penyesalan dan permohonan maaf ini dapat diterima dengan terbuka dan saya siap menjalani proses hukum ini dengan baik sehingga segera mendpatkan keputusan yang membawa rasa keadilan bagi semua pihak.
Terima kasih semoga Tuhan senantiasa melindungi kita semua," kata Ferdy Sambo.